Banyak anak yang tidak suka menyantap sayuran. Padahal, jenis makanan ini bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Membuat anak untuk menyukai sayuran pun sering menjadi hal yang merepotkan para orangtua. Mengapa Si Kecil tidak suka sayuran? Berikut penjelasannya. 1.&nbsp; Sedikit kalori Sayuran sangat rendah kalori! Seorang anak akan merasa lebih kenyang bila mereka mengasup sesuatu yang manis &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1187/5-alasan-anak-tidak-suka-sayur/">Continued</a>

Tahukah Anda bahwa vitamin, mineral, protein, dan serat banyak ditemukan dalam sayuran? Sayangnya, banyak anak yang tidak menyukai sayuran. Agar Si Kecil menyukai sayuran, cobalah beberapa tip M&amp;B berikut ini. 1.&nbsp; Beri nama menu dengan unik. Ajak Si Kecil untuk ikut mempersiapkan menunya. Ungkapkan bahwa brokoli adalah pohon bayi, wortel adalah jari raksasa, kacang polong &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1189/tip-sajian-sayuran-untuk-si-kecil/">Continued</a>

Sakit punggung, pinggang, hingga otot panggul adalah hal yang sering dialami bumil. Anda bisa meringankannya dengan melakukan hidroterapi atau terapi air. Apa saja manfaatnya? Kanti Musyariah, Sst.F.T., fisioterapis dari Klinik Sasana Patra mengungkapkan, hidroterapi untuk kehamilan merupakan salah satu olahraga yang dilakukan di dalam air. Prinsipnya hampir sama dengan latihan senam hamil yang dilakukan di &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1190/ragam-manfaat-terapi-air-untuk-bumil/">Continued</a>

Usia balita merupakan usia emas dalam membentuk kecerdasan kognitif dan menerapkan berbagai nilai, termasuk moral dan sosial. Banyak yang dapat Anda latih saat usia Si Kecil ada pada rentang 1 hingga 5 tahun, bahkan sejak ia baru dilahirkan. &nbsp; Dalam usia emas ini, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan tahap pendidikan yang penting bagi perkembangan &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1188/manfaat-paud-bagi-balita/">Continued</a>

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dinilai sebagai wadah yang cukup berperan dalam perkembangan Si Kecil di masa emasnya. Selain banyak belajar, melalui PAUD, Si Kecil bahkan dapat menemukan bakatnya. &nbsp; Seperti kegiatan bertajuk &quot;Gebyar 1.000 Anak PAUD&quot; yang dilakukan oleh ribuan anak PAUD se-Bogor Tengah, Kamis (21/11) di Lapangan Ismunadji, Bogor. Keceriaan terpancar di wajah &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1186/kegiatan-paud-asah-bakat-balita/">Continued</a>

Pada usia batita, Si Kecil mulai memiliki rasa ingin tahu yang besar. Sebenarnya, banyak hal yang ingin diketahui oleh mereka. Misalnya, di otak mereka mungkin mulai terbesit tentang banyak fenomena alam, seperti dari mana pohon dan aneka tanaman muncul? &nbsp; Dengan sebuah eksperimen sederhana, mungkin Anda dapat menunjukkan kepada Si Kecil bagaimana fenomena alam tersebut &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1184/ajari-si-kecil-menanam/">Continued</a>

Memiliki anak tentu menjadi impian setiap wanita, begitu juga dengan Diana Lestiawati, 33, pengidap penyakit rapuh tulang atau osteogenesis imperfecta (OI). Setelah menikah dengan Rudi Hermanto, Diana dan Rudi dikaruniai seorang anak laki-laki, Devanno Emmanuel, 2 tahun 9 bulan, yang juga menderita OI. &nbsp; &quot;Saya tahu kalau Devanno mengidap OI itu sejak usia kehamilan istri &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1177/kisah-ibu-dengan-bayi-rapuh-tulang-3/">Continued</a>

Penyakit osteogenesis imperfecta (OI) atau kerapuhan tulang tanpa penyebab ternyata tidak mematahkan semangat para pengidapnya. Seperti kisah Diana Lestiawati, 33, yang tetap berkeinginan kuat untuk sembuh dan hidup layaknya orang normal. Walau dengan bantuan kursi roda, Diana masih mampu menjalani hidup seperti biasa dan bahagia bersama anaknya, Devanno Emmanuel, 2 tahun 9 bulan, serta Sang &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1176/kisah-pengidap-osteogenesis-imperfecta-2/">Continued</a>

Hingga kini, masih banyak di antara kita yang melewatkan pagi hari tanpa sarapan. Apakah Anda salah satunya? Lalu, apakah hal itu berdampak buruk bagi kesehatan? Memulai hari dengan sarapan dinilai peneliti memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kesuburan, hingga mencegah risiko diabetes. &nbsp; Namun, sungguh ironis bahwa alasan banyak orang memilih untuk melewatkan &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1185/pentingnya-sarapan-setiap-hari/">Continued</a>

&nbsp;Kini, tidak sedikit orangtua yang berkeinginan agar buah hati mereka kelak menjadi sosok populer. Mengikutsertakan anak ke ajang kontes berbakat kemudian menjadi salah satu sarana untuk menggapai keinginan tersebut. Namun tanpa disadari, keinginan orangtua bisa menjadi bumerang untuk anak-anak mereka kelak. Pakar psikologi anak, Prita Pratiwi, mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat merugikan kondisi mental anak &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1182/kontes-anak-asah-bakat-atau-popularitas/">Continued</a>