Skip to content

Mengenal Septicaemia (2)

|

Mengenal Septicaemia (2)

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond


Penyakit septicaemia termasuk penyakit langka. Wajar saja, jika banyak di antara kita yang belum mengenalnya. Meski langka, penyakit mematikan ini tak hanya merenggut nyawa segelintir bayi, tetapi juga orang dewasa. Penyanyi asal Inggris, Lily Allen, juga sempat dikabarkan pernah berjuang melawan penyakit yang sama pada 2010 lalu. Data yang dilansir Daily Mail mencatat, ada sekitar 300.000 kasus septicaemia per tahunnya, 15.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

 

Ya, septicaemia adalah penyakit yang mengancam keselamatan jiwa dengan infeksi bakteri di dalam pembuluh darah. Hal ini biasanya dipicu oleh penyakit infeksi lain, seperti pneumonia, meningitis, infeksi kandung kemih, atau bahkan abses gigi. Bakteri tersebut 'melarikan diri' dari infeksi awal, lalu masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan serangkaian reaksi yang dapat menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah dan pembekuan darah.

 

Gejala septicaemia berkembang dengan cepat, termasuk demam tinggi, menggigil hebat, napas dan detak jantung yang cepat, serta hilangnya kesadaran. Selain itu, pasien juga merasakan tangannya dingin, wajahnya  pucat, serta napasnya pendek. Gejala tersebut dengan cepat berkembang menjadi syok dengan penurunan suhu tubuh (hipotermia), penurunan tekanan darah, atau perubahan lain dalam status mental, serta masalah penggumpalan darah yang mengarah pada komplikasi.

 

Sementara pada bayi, tanda umum yang patut diwaspadai adalah tidak menerima ASI, rewel, lemas, tidak responsif, frekuensi jantung tak beraturan, berhenti napas, atau kurangnya produksi urine. Bila terdapat tanda-tanda yang mencurigakan pada bayi Anda, segera periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatannya.

 

Kondisi septicaemia memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Pengidap biasanya diberi antibiotik untuk mencegah infeksi. Selain itu, pengidap uga akan menerima perawatan melalui berbagai cairan dan obat-obatan yang diberikan melalui infus untuk menjaga kondisi tekanan darah.

 

Penyakit infeksi ini dapat terjadi setelah mengalami keguguran, jika ada jaringan janin yang tertinggal di dalam tubuh, sehingga terjadii infeksi. Jika tidak diobati, septicaemia dapat berkembang menjadi syok septik, yang ditandai dengan penurunan tekanan darah dan gagal fungsi organ-organ. (Aulia/DMO/Dok. Freedigitalphotos)

 

Baca Juga: Kasus Bayi dengan Septicaemia (1)

Popular This Week

{

More From

}

family & lifestyle