Tips Memilih Suplemen Penambah Produksi ASI
Agar produksi ASI tetap terjaga dengan baik, Moms dapat memakai suplemen dan booster penambah ASI. Menurut dr. Ameetha Drupadi, konsultan laktasi dari RSB Asih, Jakarta, suplemen untuk penambah ASI tidak memiliki efek samping, sehingga aman untuk Anda konsumsi.
Macam Suplemen ASI
Secara umum, suplemen ASI dibagi menjadi 2 macam, yaitu alami (galaktagog) dan buatan. Suplemen alami disebut dengan fenugreek, yaitu daun-daunan, kacang-kacangan, pepaya muda, jantung pisang, daun katuk, dan tumbuhan herbal lainnya.
Sedangkan suplemen buatan biasanya berbentuk kapsul yang mengandung plasenta dan vitamin B12. Jika ASI Anda benar-benar kurang dan bermasalah, biasanya dokter akan memberikan suplemen berupa obat yang bekerja di susunan saraf pusat dan mengikat dopamin dalam otak. Kemudian, obat ini akan melakukan sekresi hormon prolaktin yang merupakan hormon produsen ASI.
Sebelum Menggunakan Suplemen
Dokter Ameetha Drupadi memberikan tips bagi Anda sebelum memakai suplemen ASI, yaitu:
1. Lihat faktor mengapa ASI berkurang. Pelekatan lidah Si Kecil yang kurang pas, kondisi ibu yang kurang fit, dan jarang menyusui bisa jadi sejumlah penyebab produksi ASI berkurang.
2. Konsultasikan terlebih dulu ke dokter sebelum Anda memutuskan memakai suplemen.
3. Jangan mengonsumsi suplemen apa pun saat 48 jam pertama bayi Anda lahir ya, Moms. Saat itu, Anda masih mengalami laktogenesis atau proses alami terbentuknya ASI. Jika Anda langsung mengonsumsi suplemen, payudara Anda akan berisiko membengkak dan merasa sakit.
4. Kembalikan ke proses alamiah. Sering-seringlah menyusui Si Kecil, karena itu adalah natural booster untuk ASI Anda. Jika memang ASI Anda sangat kurang, baru Anda bisa memberikan suplemen untuk meningkatkan produksi ASI Anda. (M&B/SW/Dok. Freepik)
Popular This Week
More From
}family & lifestyle
Family & Lifestyle health
By: Binar Murgati Pardini
5 Hal yang Perlu Diingat Jika Memiliki Suami Lebih Muda
By: Gabriela Agmassini Pramesvari
7 Cara Ampuh Mengusir Tikus di Dalam Rumah, Tak Perlu Pakai Racun!
By: Fariza Rahmadinna
7 Makanan Tinggi Kolesterol Baik (HDL) untuk Kesehatan Tubuh
By: Tiffany Warrantyasri