Skip to content

Mengatasi Anak Pemalas

|

Mengatasi Anak Pemalas

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram dan Youtube Mother & Beyond


Tanya
“Saya merasa agak khawatir dengan anak perempuan saya, Shilla, 3, yang sepertinya agak 'pemalas'. Ia tidak tertarik untuk melakukan aktivitas lain selain menonton televisi. Kalau saya meminta tolong, ia akan menolak dengan berbagai alasan. Saya takut Shilla tumbuh sebagai anak pemalas. Bagaimana cara mengatasinya, ya?”
(Melinda, 29, ibu dari Shilla Adinda, 3)

 

Jawab
Mengingatkan
“Anak sulung saya, Rene, sempat membuat saya khawatir karena rasa malasnya yang begitu besar. Ia sangat sulit disuruh mandi, belajar, dan membereskan mainan. Ada saja alasannya untuk menolak melakukan kegiatan tersebut. Saya pun mencoba mengatasinya dengan selalu memberitahu akibat dari kemalasannya. Misalnya, kalau malas belajar, ia bisa tidak naik kelas dan menjadi orang bodoh. Saya juga selalu mengingatkan apa saja yang menjadi tugas-tugasnya. Jika ia belum melakukannya, saya akan mengingatkan lagi sampai ia menyelesaikan semuanya.”
(Sebastiana Rosmelina Marbun, 35, ibu dari Rene Sebastian Hatmara, 7)

 

Beri Contoh
“Menurut saya, untuk mengatasi anak pemalas tentunya membutuhkan contoh langsung dari orang di sekitarnya, karena tindakan pasti akan lebih mengena dibanding perkataan. Jadi, sebagai orangtua, kita harus lebih banyak memberi contoh sebelum meminta Si Kecil untuk melakukan sesuatu. Ketika memberikan peraturan bahwa ia harus membereskan mainannya setelah bermain, kita juga harus memberi contoh yang sama, misalnya langsung menaruh koran di tempatnya setelah dibaca, tidak meletakkan begitu saja di atas meja.”
(Erina Astuti, 27, ibu dari Elzea Kama Almira Putri, 2)

 

Jauhkan Sumber Malasnya
“Pada awalnya, Kayyisah senang sekali kalau diajak salat magrib di masjid bersama saya. Tetapi, lama-kelamaan ia nampak malas untuk melakukan kegiatan tersebut. Saya heran dengan perubahannya, tetapi akhirnya saya mengetahui bahwa penyebabnya adalah sinetron anak kegemarannya yang diputar pada jam yang sama. Saya pun membuat peraturan bahwa tidak ada yang boleh menonton tv saat magrib tiba. Meski awalnya kesal dan ngambek, lama-lama Kayyisah terbiasa dan kembali rajin ikut saya salat di masjid.”
(Yanti, 26, ibu dari Kayyisah Syifa Nabiyan, 2 tahun 3 bulan)

 

Beri Reward
“Sejak Nay kecil, saya terbiasa untuk membagi satu pekerjaan menjadi beberapa tugas kecil agar  bisa diselesaikan bersama. Hal itu membuatnya lebih bersemangat dan rajin untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Saya juga membuatkan daftar tugas-tugas yang harus dan sudah ia lakukan. Setiap ia berhasil menyelesaikan tugasnya, saya akan menempelkan stiker lucu di daftar tersebut. Dan jika Nay berhasil mengumpulkan sepuluh stiker, ia boleh mendapat cheesecake kesukaannya.”
(Darma Yani Utami Dewi, 31, ibu dari Aldreinne Dominique Naysha, 3)

 

(DC/Aulia/DT/dok.M&B)

Share:

Tags: anak Ibu Tips

Popular This Week

{

More From

}

family & lifestyle