Hasil sebuah penelitian dari SEANUTS (South East Asia Nutrition Survey) diperoleh informasi bahwa anak-anak di Indonesia masih mengalami kekurangan vitamin D dan aktivitas fisik yang dilakukan di luar ruangan. Salah satu komponen nutrisi yang mampu memenuhi kebutuhan vitamin D adalah kalsium yang terdapat dalam susu. Susu mengandung sekitar 100 IU vitamin D per 200 ml. Hal ini dapat membantu memenuhi kecukupan vitamin D sebesar 25 persen per hari. Susu juga mengandung zat gizi makro, yaitu protein, karbohidrat, dan lemak, serta zat gizi mikro, seperti vitamin D dan mineral kalsium.

Kombinasi zat gizi tersebut dapat membantu mencegah stunting dan wasting pada anak. Adapun energi yang didapatkan dari minum susu sebanyak 2 gelas sehari, yaitu sekitar 300-400 kkal. Hal ini dapat membantu anak untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.

“Untuk itu, diperlukan kesadaran untuk minum susu setiap hari kepada anak, serta mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik di luar ruangan,” ungkap Sri Megawati, Corporate Affairs & HR Director Frisian Flag Indonesia. Namun, asupan susu pada Si Kecil juga perlu diperhatikan agar tidak berlebihan. Kelebihan asupan susu dapat berisiko obesitas. Jadi, masing-masing asupan gizi memang harus diperhitungkan agar seimbang setiap harinya.

“Susu kaya akan lemak. Jadi, kalau konsumsi susu juga berlebihan, konsumsi lemaknya bisa melebihi 20 persen. Anak-anak membutuhkan sebanyak 1.800-2.200 kalori. Jumlah tersebut harus terbagi rata porsinya dari sumber makanan yang lain selain susu. Jadi, harus diperhatikan bagaimana mencapai komposisi gizi yang seimbang,”ungkap  Prof. dr. Fasli Jalal Ph.D, SpGK, Pakar Gizi dan Guru Besar Universitas Andalas. (Aulia/dok.freedigitalphotos)