Susu merupakan sumber kalsium yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Jika saat bayi ia hanya bisa mengonsumsi ASI atau susu, setelah memasuki usia 1 tahun susu tetap diberikan namun hanya menjadi kompionen pelengkap saja.

Sayangnya, di masyarakat awam semua cairan putih yang dikonsumsi disebut dengan susu. Padahal dr. Yoga Devaera SpA(K). menjelaskan, setidaknya ada 3 jenis yang perlu dikenali oleh Moms dan pemberiannya tergantung kepada kondisi Si Kecil.

1. Susu sapi segar atau yang disebut dengan whole milk merupakan susu sapi murni yang diberikan untuk anak berusia 1 tahun ke atas yang tidak mengalami masalah pola makan. Susu sapi ini dijual di pasaran dalam bentuk bubuk maupun cair.
2. Susu yang sudah dimodifikasi atau difortifikasi. Susu ini disebut juga dengan susu pertumbuhan. Susu ini dikonsumsi oleh anak yang mengalami masalah pola makan, sehingga dapat mengganti atau menambah nutrisinya. Di Indonesia umumnya susu pertumbuhan ini dijual dalam bentuk bubuk, namun di luar negeri tersedia pula dalam bentuk cair.
3. Makanan cair sebagai pengganti atau penambah nutrisi yang berbentuk seperti susu. Kalorinya sudah lebih tinggi daripada susu dan dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya anak yang mengalami masalah motorik atau pola makannya sangat bermasalah sehingga tumbuh kembangnya terganggu. Ini biasanya diberikan sesuai ketentuan dokter dan dipantau kenaikan pertumbuhannya.

“Untuk pemberian susu, semuanya tergantung dari Sang Anak. Jika ia suka mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, ia tidak perlu diberikan susu yang sudah dimodifikasi dengan diberikan tambahan zat besi di dalamnya. Namun, jika ia tidak suka mengonsumsi makanan apapun, dianjurkan untuk minum susu pertumbuhan. Yang pasti, idealnya anak usia 1 tahun ke atas asupan susu yang diberikan yaitu sekitar 400-600 cc per hari,” jelas dr. Yoga. (Sagar/DT/Dok. M&B)