Kasus alergi dikatakan menjadi masalah global dan turut menghabiskan devisa negara. Dari 32 negara di seluruh dunia, Inggris merupakan negara dengan alergi paling tinggi, sementara Indonesia merupakan negara yang paling rendah kasus alerginya. Meskipun demikian, faktor pemicu alergi tetap harus diwaspadai untuk menghambat pertumbuhan kasus alergi, mengingat alergi juga dapat memengaruhi tumbuh-kembang Si Kecil. &nbsp; &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1934/alergi-penghambat-tumbuh-kembang/">Continued</a>

Sebagian anak kerap mengalami intoleran atau alergi terhadap gluten. Banyak juga ibu yang khawatir dengan kecukupan nutrisi Si Kecil yang mengalami intoleran gluten. Pasalnya, hampir seluruh jenis makanan mengandung gluten, seperti roti, sereal, kue, biskuit, pasta, pizza, jenis-jenis saus, mayonnaise, dan&nbsp; makanan olahan yang terbuat dari biji-bijian. Wujud gluten lainnya juga dapat dijumpai dalam daging &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1925/tips-untuk-si-kecil-yang-alergi-gluten/">Continued</a>

Semua anak dapat berisiko alergi. Selain melalui asupan makanan, faktor genetika dan lingkungan, seperti debu dan tungau juga dapat menyebabkan alergi. Secara genetik, masing-masing anak memang mempunyai tingkat risiko yang berbeda. &nbsp; &quot;Anak yang mempunyai kedua orangtua normal memiliki risiko 5 sampai 15 persen. Jika salah satu orangtua alergi, anak akan berisiko alergi sebesar 40 &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1395/kenali-faktor-risiko-alergi/">Continued</a>

Menurut hasil penelitian, alergi ternyata dapat menyebabkan pemborosan bagi status kesehatan dan sosial-ekonomi sebuah negara. Oleh karena itu, pencegahan alergi pada usia dini, bahkan sejak lahir, sangat penting untuk menghadapi masa depan yang lebih baik. &nbsp; Pencegahan alergi pada Si Kecil yang paling utama adalah dengan memberi asupan ASI. Anda perlu mengutamakan ASI eksklusif sampai &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1394/cegah-alergi-sejak-dini/">Continued</a>

Alergi pada Si Kecil terkadang sulit untuk dideteksi. Dan karena gejalanya tidak khas, orangtua sering kali tidak menyadari kalau anaknya terkena alergi. Menurut Dr. Widodo Judarwanto, Sp.A, anak yang memiliki orangtua dengan riwayat alergi, berisiko lebih besar untuk terkena alergi daripada yang tidak. Selain itu, anak yang memiliki alergi biasanya juga menunjukkan beberapa indikasi seperti &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/942/tip-mb-fair-2013-mengenal-dan-mencegah-alergi-anak-sejak-dini/">Continued</a>

Di bulan Juni, M&amp;B Club dan Bambi menggelar acara &ldquo;Step by Step: Daily Baby Care&rdquo; di Hotel Sahid Jaya, Solo (8 Juni) dan Hotel Menara Peninsula, Jakarta (22 Juni). Salah satu bagian dari acara itu adalah talkshow Kenali Alergi dan Solusinya dan mini workshop Healthy Baby Massage. Dua dokter ahli alergi, dr. Ganung Harsono, Sp. &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/573/mencegah-alergi-untuk-tumbuh-kembang-maksimal/">Continued</a>

Mungkin Anda pernah mendengar tentang larangan mengonsumsi kacang saat hamil, karena bisa meningkatkan risiko alergi pada janin. Hal tersebut ternyata keliru, seperti diungkapkan oleh para peneliti asal Swedia. Mereka membuktikan hal sebaliknya&#8211; konsumsi kacang saat hamil malah mampu menurunkan risiko alergi sampai 3 kali lipat. &nbsp; Temuan yang dilaporkan dalam Journal of Allergy and Clinical &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/514/kacang-cegah-alergi/">Continued</a>

Anak memang rentan terhadap alergi, terutama alergi makanan. Alergi tersebut merupakan reaksi alami yang timbul terhadap makanan secara imunologis. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 20% anak pernah mengalami reaksi terhadap makanan pada satu tahun pertama usianya. Untuk mengantisipasi serangan alergi pada Si Kecil, kenalilah beberapa sumber makanan yang menjadi pemicunya, antara lain: &nbsp; &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/371/makanan-pemicu-alergi-pada-anak/">Continued</a>

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat asing seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau tungau debu. Sistem kekebalan tubuh Anda memproduksi protein yang dikenal sebagai antibodi. Beberapa antibodi ini melindungi Anda dari &#39;penyerbu&#39; atau bakteri jahat yang membawa penyakit dan menyebabkan infeksi. Bila Anda memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/178/kenapa-bisa-alergi/">Continued</a>

Salah satu alergi yang paling umum dialami adalah alergi tungau debu. Alergi tungau debu adalah reaksi terhadap partikel kecil yang biasa hidup di dalam debu rumah. Dalam kasus ringan, alergi tungau debu, dapat menyebabkan demam, bersin, pilek, mata merah atau berair, batuk, hidung tersumbat, dan hidung meler. Alergi tungau debu dapat mengakibatkan serangan asma berat, &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/177/waspada-alergi-tungau-debu-di-rumah/">Continued</a>