Perilaku anak-anak autisme berbeda dengan anak pada umumnya. Hal tersebut terjadi karena mereka kesulitan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Anak dengan autisme memiliki beberapa jenis perilaku berlebihan yang patut diwaspadai, karena bisa membahayakan tubuhnya sendiri dan orang di sekitarnya.&nbsp;Apa saja? Berikut daftarnya menurut pakar komunikasi autisme Hafied Cangara: &nbsp; 1. Agresif. Anak-anak autis kerap menyerang secara &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/5566/5-perilaku-anak-autisme-yang-perlu-diwaspadai/">Continued</a>

Untuk membantu anak-anak lebih mengerti tentang autisme yang dialami oleh dirinya atau teman-teman sebayanya, Sesame Workshop, organisasi edukasi nirlaba Sesame Street, memperkenalkan karakter baru bernama Julia. Ia adalah seorang anak perempuan dengan autisme. &nbsp; Karakter Julia juga hadir di buku cerita online We&#39;re Amazing, 1, 2, 3!, sebagai bagian dari pesan Sesame Street and Autism: &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/5101/sesame-street-kenalkan-karakter-dengan-autisme/">Continued</a>

Saat Anda mengajak Si Kecil berbicara, terkadang ia akan merespons dengan senyuman, gumaman lucu, atau hanya menatap Anda. Namun, baru-baru ini para peneliti dari Yale University School of Medicine, AS, menggunakan teknologi eye-tracking untuk memetakan fokus seorang bayi. Hasilnya ternyata menunjukkan bayi dengan autism spectrum disorders (ASD) lebih sedikit menatap orang yang sedang mengajaknya mengobrol &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4357/bayi-membuang-muka-saat-diajak-bicara-tanda-autisme/">Continued</a>

Kehamilan pada rentang usia tertentu memang dapat menimbulkan risiko. Sebuah studi dari&nbsp; Inggris menyatakan bahwa wanita yang hamil pada usia remaja atau di atas 40 tahun cenderung lebih berisiko memiliki anak dengan sindrom autisme. &nbsp; Penelitian tersebut merupakan salah satu penelitian besar yang menguji tentang orangtua&nbsp; dan autisme, serta melibatkan lebih dari 5,7 juta anak &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4332/kehamilan-di-usia-tua-berisiko-melahirkan-anak-autis/">Continued</a>

Autisme memang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi ternyata kita dapat mendeteksinya sejak dini. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, gejala autisme dapat dikenali pada bayi sejak tahun pertama kehidupannya. Johnson, direktur dari Center for Brain and Cognitive Development at Birkbeck College, University of London mengatakan berat bayi yang kurang menjadi salah satu potensi mengidap autisme. Hal &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4224/kenali-gejala-autis-sejak-dini/">Continued</a>

Sulitnya mendapatkan informasi tentang autisme membuat banyak orang salah kaprah. Alhasil, para penyandang autisme pun sering kali dipinggirkan dan dianggap aneh, bahkan oleh keluarganya sendiri. Melihat kenyataan itu, dra. Imaculata Umiyati Yanuar M.Si (Dokkan) pun merintis sebuah sekolah dan asrama untuk mereka. Ia juga menyalurkan tenaganya untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus tersebut agar mereka dapat &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1975/santa-maria-imaculata-sekolah-dan-asrama-untuk-anak-autis/">Continued</a>

Banyak keadaan yang secara klinis menunjukkan gejala-gejala autisme, tetapi ternyata bukan termasuk autisme. Padahal, diagnosis yang keliru dapat berakibat tidak tepatnya penanganan seorang penyandang autis. Tidak hanya pada bentuk terapinya, tetapi juga pada prognosis atau penanganan jangka panjangnya. &nbsp; Dokter Purboyo Solek, Sp.A (K), Konsultan Neuropediatri dari Asosiasi Disleksia Indonesia menegaskan, diagnosis yang akurat pada &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1998/diagnosis-autis-harus-akurat/">Continued</a>

Sebagai seorang pionir yang memperjuangkan hak-hak wanita, hingga kini nama Kartini masih dikenang oleh masyarakat Indonesia. Semangatnya untuk menunjukkan bahwa wanita berhak memperoleh kebebasan seolah membuktikan bahwa wanita adalah sosok yang kuat dan mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Seperti Gayatri Pamoedji, semangat tersebut menyala dalam jiwanya. Saat putra sulungnya lahir dengan autisme, ia tidak &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1950/gayatri-pamoedji-peduli-autisme/">Continued</a>

Meski bukan merupakan jenis penyakit yang dapat mengancam keselamatan jiwa, autisme tidak dapat dipandang sebelah mata. Apalagi, jumlah pengidapnya semakin meningkat dari tahun ke tahun, sejak awal abad ke-20. Menurut data Departemen Kesehatan (2013), prevalensi autisme di Indonesia diperkirakan telah mencapai 112.000 jiwa. Hal itu yang membuat PBB kemudian mencanangkan tanggal 2 April sebagai Hari &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1859/mengenal-autisme-lebih-dekat/">Continued</a>

Para ahli autisme dari Amerika Serikat mengumumkan terobosan baru dalam penelitian tentang autisme. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan tersebut akhirnya mengungkapkan bahwa saat ini mereka bisa memetakan jaringan genetika yang dapat menyebabkan autisme serta mampu mengindentifikasi tanda-tanda genetis yang bermasalah melalui tes darah yang dilakukan pada bayi. &nbsp; Studi terbaru ini dipresentasikan oleh Dr. Eric &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1759/tes-darah-untuk-deteksi-bayi-autis/">Continued</a>