Depresi tidak hanya datang setelah bersalin. Saat hamil pun, depresi bisa menyerang. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa depresi saat hamil bisa meningkatkan risiko kelahiran sebelum waktunya (prematur). Bagaimana cara menghindarinya? Berikut saran&nbsp; dari www.babycenter.com: 1. Santai saja. Mungkin Anda tegang menghadapi hari-hari Anda berikutnya karena harus menghadapi persalinan dan mengurus bayi. Cobalah bersantai dengan membaca buku, &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/961/menghindari-depresi-pasca-melahirkan/">Continued</a>

Menginjak usia 18 bulan, Si Kecil sudah mulai bisa berjalan dan berbicara. Di masa ini pula ia mulai merasakan &#39;kemerdekaan&#39; dan mudah ngambek. &nbsp; Jika Si Kecil mendadak marah, menolak melakukan apa yang diminta, tidak mau makan, dan sangat posesif terhadap mainannya, bukan berarti ia anak yang nakal. Tetapi, memang seperti itulah proses perkembangan perilaku &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/390/menghadapi-balita-ngambek/">Continued</a>

Kata-kata ini pasti sering Anda ucapkan untuk si kecil, &ldquo;Jangan menangis! Ayo diam!&rdquo;. Anda mungkin lupa bahwa si kecil sudah mampu berkomunikasi dengan sangat baik dan Anda mematikan kemampuan itu dengan membungkamnya. Jika si kecil marah, biarkan saja sebentar. Setelah emosinya mereda, peluklah ia. Kemudian tanyakan kepadanya apa yang menyebabkan ia marah. Pilihlah kata-kata yang &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/122/pelajari-emosi-anak-usia-3-tahun-ke-atas/">Continued</a>