Berdasarkan RISKESDAS tahun 2003, sekitar 28,9% anak pada kelompok usia 5 tahun ke atas di Indonesia masih memiliki masalah gigi dan mulut. Namun, baru 35,1% yang menerima pelayanan kesehatan gigi. &nbsp; &ldquo;Berdasarkan fakta yang ada, para orangtua tentu perlu ambil bagian dalam edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada anak. Dengan harapan, kebiasaan baik menjaga kesehatan &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2700/tips-menjaga-kesehatan-gigi-balita/">Continued</a>

Jika Anda sering mengalami stres atau memiliki gaya hidup yang kurang baik, sebaiknya ubah dan hindari dari sekarang. Sebab para ilmuwan dari University of Iowa, AS, menemukan tingginya level kortisol, yaitu hormon di dalam tubuh yang akan meningkat di kala stres, akan menyebabkan kehilangan memori saat usia lanjut. &nbsp; Para peneliti menjelaskan peningkatan level kortisol &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2696/stres-berisiko-hilang-ingatan/">Continued</a>

Selain berdampak buruk bagi kehidupan Anda, konflik dalam pernikahan bahkan juga dapat memengaruhi kesehatan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sepasang suami istri yang lebih sering berargumen memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas. &nbsp; Menurut sang peneliti, argumentasi yang tinggi dalam sebuah hubungan pernikahan secara tidak langsung dapat memengaruhi bagaimana tubuh memproses makanan tinggi lemak. Pasangan yang &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2694/konflik-dengan-pasangan-picu-diabetes/">Continued</a>

Masalah mata seringkali terlambat terdeteksi. Pada kasus anak-anak pun umumnya orangtua baru mengunjungi dokter mata setelah menyadari adanya keluhan pada mata anak mereka. Menurut Dr. D. A. N Canara Sari, SpM, kebanyakan kasus anak yang ditangani berupa miopia, akibat penggunaan gadget. &nbsp; Selain miopia, anak-anak juga banyak mengalami mata kering, dan gejala mata lelah, bahkan &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2683/kenali-gejala-penyakit-mata-pada-anak/">Continued</a>

Kolik, refluks, dan sembelit adalah 3 masalah perut yang sering menyerang bayi. Walaupun kelihatan seperti masalah biasa saja bagi orang dewasa, namun tidak bagi Si Kecil karena tentu rasanya tidak nyaman dan menyakitkan. Dilansir melalui sumber M&amp;B AU, berikut cara membantu Si Kecil meredakan ketiga sakit ini. &nbsp; Kolik Kolik adalah jenis gangguan perut akibat &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2684/atasi-masalah-perut-bayi/">Continued</a>

Bekerja hampir seharian penuh, menghadapi kemacetan selama di perjalanan, dan terkadang masih harus menghadapi kerewelan Si Kecil, tentu bisa membuat tubuh kelelahan. Jika kondisi Anda sudah seperti itu, jangan dibiarkan dan segera lakukan sesuatu untuk mengusirnya ya, Moms! Dilansir melalui Dailymail, berikut beberapa hal yang bisa mengobati kelelahan Anda. &nbsp; 1. Tidur cukup dapat menjadi &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2668/cara-mengatasi-kelelahan/">Continued</a>

Umumnya saat Si Kecil mengalami infeksi telinga dan tenggorokan, dokter akan memberikan resep antibiotik agar ia cepat sembuh. Padahal, berdasarkan studi terbaru dari University of Washington and Seattle Children&#39;s Hospital, AS, lebih dari 11 juta antibiotik yang ditulis di resep tidak dibutuhkan. Penggunaan antibiotik berlebihan ini dinilai tidak hanya gagal untuk memberantas virus, namun juga &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2667/kurangi-penggunaan-antibiotik-pada-anak/">Continued</a>

Kalau Anda adalah ibu bekerja, jangan lupa sering-sering cuci tangan ya, Moms. Pasalnya, menurut para ilmuwan, macam-macam infeksi yang terdapat di dalam kantor dapat menyerang setengah dari para pekerja di kantor hanya dalam waktu dua jam saja. &nbsp; American Society for Microbiology menjelaskan, dalam waktu dua jam, permukaan beberapa benda di kantor, seperti tombol lift, &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2657/pentingnya-sering-cuci-tangan-saat-di-kantor/">Continued</a>

Pengaruh dari gaya hidup modern saat ini semakin membahayakn mata, terutama akibat penggunaan alat-alat berteknologi tinggi secara terus menerus. Menurut Dr. Ikhsan Revino, SpM, ahli Katarak dan Lasik di Klinik Mata SMEC Jakarta, kebiasaan masyarakat pada gaya hidup saat ini sangat berisiko bagi kesehatan mata mereka. &nbsp; &ldquo;Mata yang selalu digunakan untuk melihat gadget, seperti &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2656/jaga-kesehatan-mata-anda/">Continued</a>

Apakah Anda sering mengalami stres? Jika iya, Anda perlu berhati-hati, Moms. Pasalnya, studi terbaru dari Duke University Medical Center in North Carolina, AS, mengungkapkan wanita yang mengalami stres di bawah usia 50 tahun berisiko lebih besar terkena masalah jantung, yaitu salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, dibandingkan dengan pria. &nbsp; Dilansir melalui Dailymail, banyak &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2643/wanita-stres-berisiko-sakit-jantung/">Continued</a>