Hati-hati jika Anda masih beranggapan bahwa anak gemuk itu selalu sehat. Ya,&nbsp; sebuah analisis baru-baru ini menyebutkan, anak-anak obesitas berisiko 9 kali lebih besar terkena patah tulang siku dibandingkan dengan anak-anak berbobot tubuh normal. &ldquo;Studi ini menunjukkan bahwa seluruh organisasi medis perlu meningkatkan perhatian tentang obesitas dan mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan tulang, sebab &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1835/anak-obesitas-berisiko-patah-tulang-siku/">Continued</a>

Tahukah Anda bahwa risiko obesitas juga bisa mengancam Si Kecil? Ya, anak-anak juga bisa mengalaminya akibat pola makan yang salah diterapkan oleh orangtua mereka di rumah. Beberapa waktu lalu, para ahli melakukan sebuah penelitian untuk memeriksa hubungan antara tingkat edukasi orangtua dengan nutrisi anak-anak mereka. Studi ini melibatkan 15.000 anak berusia 2-9 tahun dari 8 &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1824/edukasi-orangtua-pengaruhi-risiko-obesitas-anak/">Continued</a>

Kegiatan menyusui baik secara langsung maupun tidak, memang sangat bermanfaat bagi bayi. Namun, perhatikan bagaimana situasi dan kondisi Anda dan Sang Bayi saat sedang melakukan kegiatan tersebut. Pasalnya, sebuah studi terbaru menemukan, sekitar 900 orangtua yang memiliki bayi berusia 2 bulan, memiliki kebiasaan menyusui yang dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak di kemudian hari. Beberapa &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1814/obesitas-akibat-kebiasaan-menyusui-yang-salah/">Continued</a>

Saat ini, obesitas atau kelebihan berat badan tidak hanya menjadi masalah bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus obesitas di seluruh dunia bertambah lebih dari 2 kali lipat sejak 1980. Sementara pada 2010, hampir 43 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami kelebihan berat badan. Hal ini tentu &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1656/tips-atasi-anak-obesitas/">Continued</a>

Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa wanita yang mengalami kelebihan berat badan sebelum hamil berpotensi memiliki anak dengan IQ yang lebih rendah. Adakah hubungan antara berat badan, kehamilan, dan otak bayi Anda? Studi yang dilakukan oleh College London University, kelebihan berat badan ibu hamil memang meningkatkan risiko masalah kesehatan pada tubuh mereka dan janin di &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1415/kegemukan-saat-hamil-pengaruhi-iq-anak/">Continued</a>

Seorang balita laki-laki asal Arab terpaksa dioperasi karena tubuhnya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas hingga membahayakan kesehatannya. Bayangkan saja, di usia 2 tahun, berat badan balita tersebut sudah mencapai 33 kg. Padahal, berat normal balita seusianya hanya sekitar 12-14 kg. Masalah obesitas telah membuat balita tersebut mengalami gangguan tidur yang sangat parah dan kaki &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1291/balita-dioperasi-karena-obesitas/">Continued</a>

Tahukah Anda bahwa berat badan berlebih bisa menjadi penyebab menurunnya tingkat kesuburan atau fertilitas?&nbsp; Seperti kasus yang dialami Kelly Hoyles, wanita asal Inggris berusia 36 tahun, yang kesulitan mendapatkan keturunan sejak menikah dengan suaminya, Colin, sejak 13 tahun lalu karena obesitas. &nbsp; Para dokter meminta Kelly untuk menurunkan berat badannya guna mendapatkan keturunan. Namun Kelly &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/650/hamil-berkat-operasi-lambung/">Continued</a>

Hati-hati jika Anda tengah hamil dengan berat badan berlebih. Faktanya, bumil yang kegemukan (obese) memiliki peluang lebih besar untuk melahirkan prematur dibandingkan bumil dengan berat badan seimbang. Hal tersebut diungkapkan para peneliti asal Karolinska Institute&nbsp; Stockholm, Swedia. Penelitian yang melibatkan sekitar 1,5 juta bumil sejak 2000-2012 ini juga menemukan fakta, para bumil dengan risiko obesitas &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/403/obesitas-picu-prematur/">Continued</a>