Rotavirus menjadi salah satu penyebab diare yang dialami oleh anak-anak. Dampak terburuknya adalah kematian. Bagaimana menghadapi virus ini?

Rotavirus menjadi salah satu penyebab diare yang dialami oleh anak-anak. Dampak terburuknya adalah kematian. Bagaimana mewaspadai virus ini?

Awas virus di tempat umum! Bayi ini tertular meningitis setelah duduk di troli supermarket.

Rotavirus merupakan nama virus penyebab diare. Diare yang dialami dapat sangat serius hingga menyebabkan bayi atau balita mengalami dehidrasi, muntah, dan demam. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaparkan lebih dari 400.000 bayi harus dibawa ke rumah sakit karena terkena infeksi ini dan 20-60 di antaranya terpaksa meninggal. &nbsp; Sejak tahun 2006, vaksin rotavirus &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4218/vaksinasi-rotavirus-untuk-si-kecil/">Continued</a>

Rotavirus sangat umum menyerang para bayi dan terkadang mengakibatkan diare dan muntah-muntah hebat yang fatal. Kendati demikian, penelitian terbaru dari Amerika Serikat yang dipublikasikan di Pediatrics mengungkapkan masalah ini dapat diatasi dengan melakukan vaksinasi. &nbsp; Dilansir melalui Babycenter, penelitian yang dipimpin oleh Leila Sahni tersebut mengobservasi para bayi yang diimunisasi di rumah sakit Texas Children. &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/3187/imunisasi-menghindarkan-bayi-dari-rotavirus/">Continued</a>

Banyak orang tidak menyadari bahaya yang mengintai di balik penyakit diare pada&nbsp; bayi dan balita. Rotavirus merupakan virus berbahaya yang berperan penting di balik parahnya penyakit ini.&nbsp; Rotavirus ditemukan pertama kali pada 1973 oleh profesor Ruth Bishop, Director of the World Health Organization (WHO) Collaborating Laboratory for Research on Human Rotavirus dan Director of the &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/715/waspada-rotavirus/">Continued</a>