Menjadi seorang ibu baru bukan berarti Anda harus mengucapkan &#39;selamat tinggal&#39; pada kehidupan sosial. Kehadiran Si Kecil bahkan akan membawa Anda menuju kehidupan sosial yang baru bagi Anda. Teman-teman baru, persahabatan baru, dan Anda akan mengenal banyak karakter baru di lingkungan Anda. Nikmatilah fase ini dan pergunakan waktu Anda dengan cermat. Berikut tips untuk tetap &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4877/tips-bersosialisasi-untuk-new-mom/">Continued</a>

Sebagai balita, menawarkan atau membagi sesuatu kepada orang lain awalnya merupakan &ldquo;kewajiban&rdquo; yang perlu Anda tekankan pada mereka. Tetapi, lebih baik Anda mulai mendidiknya dari sekarang dengan cara berikut ini ya, Moms. &nbsp; 1. Bangun kepercayaan dirinya. Memegang teguh kepemilikannya bisa membuatnya merasa penting dan berotoritas. Jika ia sudah cukup PD, ia tidak perlu banyak &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4739/ajarkan-si-kecil-untuk-berbagi/">Continued</a>

Perlu Anda ingat bahwa ada risiko ketika Anda menegur sahabat karena sesuatu hal yang kurang berkenan. Mungkin saja sahabat Anda tidak bisa menerima teguran tersebut dan menganggap Anda turut campur dengan urusannya. Sudah siapkah Anda? &nbsp; Ajeng Raviando, psikolog rubrik Ask Ajeng di M&amp;B mengatakan, ada cara tertentu yang harus diperhatikan saat akan menegur sahabat. &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4712/tips-menegur-sahabat/">Continued</a>

Mengajari balita Anda untuk mengenali dan menerima orang lain yang &#39;berbeda&#39;, misalnya berbeda warna kulit, kondisi fisik, bahasa, atau kultur budaya, memang menjadi suatu tantangan tersendiri. Padahal, memahami perbedaan merupakan kunci utama untuk menumbuhkan sikap toleransi. &nbsp; Toleransi merupakan kunci dalam menciptakan rasa saling mengerti dan meredam ketakutan. Toleransi mencakup penerimaan, keterbukaan, dan respek terhadap &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4498/mengajarkan-si-kecil-tentang-perbedaan/">Continued</a>

Berdasarkan penelitian terbaru dari Stanford University, AS, oksitosin memiliki efek luar biasa bagi kemampuan fungsi sosialisasi anak. &ldquo;Semakin tinggi tingkat oksitosin, semakin baik kemampuan fungsi sosialisasinya,&rdquo; ungkap Karen Parker, asisten professor psikiatri di Stanford. &nbsp; Menurut Parker, tingginya tingkat oksitosin pada anak-anak dapat membuat mereka lebih mengerti cara berkomunikasi dengan orang lain dan menginterpretasikan tanda-tanda &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4006/oksitosin-pengaruhi-sosialisasi-si-kecil/">Continued</a>

Apakah Anda kerap kali mengubah perilaku saat menghadapi berbagai situasi sosial? Misalnya lebih tegas saat berada di kantor, menjadi periang ketika kumpul arisan dengan Moms lain, atau bertingkah konyol saat bermain bersama Si Kecil? Ternyata keahlian ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak lho, Moms! Dan berdasarkan penelitian terbaru, mereka sudah mampu &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/3069/balita-mampu-mengubah-perilakunya-sejak-dini/">Continued</a>

Walaupun para balita akan sangat berisik dan membuat rumah berantakan saat berkumpul, Anda tidak boleh menyepelekan hal ini. Sebab, bermain dan berinteraksi sangat vital untuk perkembangan sosialisasi Si Kecil. Berdasarkan penjelasan dari psikiater anak di Amerika Serikat, berinteraksi dengan teman sebaya akan bermanfaat bagi balita dan berdampak pada karakternya di masa depan. &nbsp; Rasa kasih &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2754/balita-perlu-berkumpul-bersama-temannya/">Continued</a>

Meski Anda perlu menunggu Si Kecil berusia 6 bulan untuk bisa aktif beraktivitas di luar rumah, ia sudah dapat memulai bersosialisasi dengan Anda sejak awal kelahirannya. Dilansir melalui M&amp;B AU, ada dua jenis aktivitas yang bisa Anda lakukan bersama bayi, yaitu kegiatan sosial yang bersifat santai dan yang bersifat terorganisir. Apapun pilihan Anda, keduanya sama-sama &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2359/bersosialisasi-bersama-si-kecil/">Continued</a>

Mengajarkan Si Kecil untuk berbagi merupakan salah 1 hal positif yang harus Anda terapkan sejak dini. Apalagi jika ia sudah sedikit lebih besar dan mulai sering bermain secara berkelompok, baik itu di playground, di rumah, atau di sekolah. Dilansir melalui M&amp;B AU, untuk membantu Si Kecil mengerti arti berbagi serta menghindari pertengkaran saat bermain bersama &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/2101/agar-anak-mau-berbagi-saat-bermain-bersama/">Continued</a>

Sebagai ibu rumah tangga, kejenuhan sering kali melanda. Salah satu faktornya mungkin karena pergaulan Anda yang kian hari kian terbatas. Ya, kehidupan sosial memang secara langsung/tidak dapat membawa dampak bagi kesehatan Anda. Semakin banyak bergaul dengan teman, hormon bahagia Anda akan semakin meningkat. &nbsp; Bahkan, sebuah studi terbaru yang dilansir M&amp;B UK menunjukkan, orang yang &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1825/sosialisasi-tingkatkan-kinerja-otak/">Continued</a>