Walau sudah diberi ASI ekslusif, benarkah bayi tetap butuh suplemen zat besi? Ini jawaban para pakar!

Zat besi diperlukan guna membentuk hemoglobin. Namun, apakah Si Kecil perlu mengonsumsi suplemen zat besi?

Susu formula atau UHT umumnya memiliki kandungan zat besi, sehingga efeknya baik untuk mencegah anemia pada anak di atas usia 1 tahun.

Untuk mendukung masa pertumbuhan anak yang sangat cepat, kebutuhan zat besi harus terpenuhi dengan baik.

Dijawab oleh Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS., MCN., Ph.D., SpGK, ahli nutrisi White Lotus Tanya Seberapa pentingkah zat besi bagi pertumbuhan Si Kecil dan berapakah kebutuhan zat besi per hari bagi balita? Makanan apa saja yang mengandung zat besi dan bagaimanakah porsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan per hari akan zat besi? Jawab Kebutuhan zat &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/4474/kebutuhan-zat-besi-balita/">Continued</a>

Kesehatan janin sangat bergantung dari kebiasaan makan Sang Ibu saat hamil. Tidak hanya kesehatan Anda dan Si Janin, makanan juga disebut dapat memengaruhi kecerdasan calon bayi Anda. Banyak peneltian menunjukkan bahwa konsumsi beberapa nutrisi, seperti asam folat, kolin, asam lemak esensial, dan zat besi telah terbukti memengaruhi perkembangan otak janin, bahkan hingga ia tumbuh menjadi &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1732/nutrisi-untuk-otak-janin/">Continued</a>

Agar kebutuhan zat besi Si Kecil terpenuhi dengan baik, Anda tentu wajib mengetahui jenis-jenis bahan pangan yang tepat untuk menjadi makanan pendamping ASI (MPASI)-nya. Ada 2 varian zat besi. Pertama, zat besi yang terikat pada protein atau disebut zat besi heme yang berasal dari hewan. Kedua, zat besi dari sumber nabati yang tidak terikat pada &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1157/mpasi-kaya-zat-besi-2/">Continued</a>

Anda terdiagnosis kekurangan zat besi? Untuk meningkatkan kadar zat besi dalam darah, selain rutin mengonsumsi suplemen zat besi, Anda juga bisa mengonsumsi jenis super foods berikut ini.

Anemia bisa menyerang siapa saja, termasuk para ibu yang tengah hamil. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI (2007), anemia karena kekurangan atau defisiensi zat besi merupakan salah satu masalah gizi yang kerap melanda bumil dibandingkan defisiensi zat gizi lain. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi bumil yang mengalami defisiensi zat besi sekitar 35-75 persen yang &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/1112/atasi-anemia-bumil/">Continued</a>

Anemia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil. Anemia pada bumil bisa menyebabkan kematian janin dalam kandungan, cacat bawaan, hingga berat badan lahir rendah (BBLR). Anda bisa mencegah anemia dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani yang kaya akan zat besi. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen zat besi atas anjuran dokter. Namun &hellip; <a href="https://mb.staginghub.click/read/716/mencegah-anemia-saat-hamil/">Continued</a>